Subscribe Us

header ads

Menulis Kembali, Melawan Lupa

Pagi sahabat kompasiana,
Kembali menulis dan menulis kembali, belum bisa istiqomah sih tapi setidaknya ini masih seperti burung yang terbang jauh toh pada akhirnya ia akan kembali ke sarangnya.
Menulis itu gampang saja kalau kita aggap gampag, kalau dalam persepsi dan pikiran kita anggap gampang, hanya untuk urusan jiwa sebagai penulis menjadi tantangan bagi penulis itu sendiri. Beberapa tumbang ditengah jalan dan meyerah pada keadaan ats dasal " tidak memiliki motivasi menulis ".
Ide juga sebenarnya sangat banyak dan berserakan diamapun, sejau mata menadang, telinga mendengat dan rasa ini merasakan layanan publik, pemandangan, ide kreatif semuanya adalah dasar ide kreatif menulis.
Saya maih ingat betul pada eranya saya bergabung dengan Forum 21 tahun 1999 yang mengulas tentang beberapa hal terkait penulisan, mungkin tahun itu awal saya senang menulis dan belajar menulis, " ide apapun mau ide baik atau tidak " bisa menjadi sebuah karya tulis dengan kualitas berbobot.
Semua muaranya bagaimana si penulis jeli melihat dari sudut pandang mana ia akan fokus untuk mengulik dan menuliskannya, mau berperan sebagai seorang yang membangkitkan atau menjatuhkan, memotivasi atau sebaliknya, inilah nanti yang memfilter mana penulis yang lolos sebagai sejatinya agen perubahan dan mana yang hanya berperan sebagai penyeimbang alam semesta.
HITAM PUTIH TULISAN
Semua tahu bahwa satu hal itu memiliki dualisme sudut pandang, dari sisi positif dan negatif, dari sisi hitam atau putih, mahkan terkait dengan tulisan marketing sekalipun ada yang hitam dan putih.
Waka ..., wajar bila beberapa orang seringkali menjadi tidak terbuka dengan para pemburu berita, dan lebih tertutup untuk hal tertentu, dan diera sekarang ini, era keterbukaan informasi semuanya bisa dengan jelas terakses bahkan sangat cepat sekali untuk menjadi viral.
Disini peranan masyakarat sebagai kontrol informasi sebenarnya sangat penting untuk tidak terbawa arus yang begitu deras dengan mengalirkan tulisan -- tulisan yang sering dimaknai dengan tulisan provokatif, tulisan ujaran kebencian dll termasuk HOAX.
Atas nama eksisteni beberapa lembaga dan komunitas acapkali justru memasak info dan tulisan positif dan putih tersaji menjadi tidak lagi positif, menjadi bias dan HOAX atau sebaliknya.
Isu agama, Isu ras, dan isu lainya yang acapkali juga menjadikan banyak tulisan tulisan yang sejatinya berbobot justru kehilangan ruhnya.
MENULIS MELAWAN LUPA
Ya kira -- kira demikian dulu saya pernah mendengarkan pematah itu, dan semalam diskusi dengan seorang sahabat seorang "ustadz" ia bilang, kalau hafalan Al Qur'an mau benar -- benar benar maka setelah dihafalkan, tuliskanlah !!!, tulislah lafadznya sampai jangan ada yang salah.
Bisa jadi tidak ada kaitan, tapi saya memilih mengaitkan dan anda boleh mengikutinya, bahwa memang demikian adanya bahwa tulisan itu melawan lupa, karena pikiran kita kerja dengan penglihatan, pendengaran dan perasaan ... rasakan dengan menulis apa yang anda ketahui, apa yang anda lihat dan dengarkan.
Anak cucu kita akan selalu ingat siapa anda, ia memiliki kemungkinan kecil untuk lupa siapa anda, sejarah akan mencatat anda pernah ada, minimal semasa hidup anda anda juga akan mampu mengakses, mengenang da merasakan kembali tulisan anda sekarang.
Semua kembali panda anda, mau menulis lagi atau tidak...
Saya juga demikian, tulisan ini jadi sejarah proses saya memiliki semangat dan turun bahkan terjun bebas hilang dari www.kompasiana.com, salam persaduluran sahabat kompasiana khususnya teman -- teman KomBes Community ( Kompasianer Brebes )


Artikel ini pernah dimuat di Kompasiana ( www.kompasiana.com )